Prof Syahrizal Abbas Ajak Dai Fokus Pembinaan Aqidah Ummat

Kepala Dinas Syariat Islam, Prof Dr H Syahrizal Abbas MA sedang Membuka Acara Kegiatan Pembinaan & Peningkatan Kualitas Dai Se-Aceh di Grand Aceh Hotel Syariah, Lueng Bata Banda Aceh, Jumat (10/3).

Kepala Dinas Syariat Islam, Prof Dr H Syahrizal Abbas MA sedang Membuka Acara Kegiatan Pembinaan & Peningkatan Kualitas Dai Se-Aceh di Grand Aceh Hotel Syariah, Lueng Bata Banda Aceh, Jumat (10/3).

Dinas Syariat Islam Aceh – Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof Dr H Syahrizal Abbas MA, mengajak seluruh da’i di wilayah perbatasan dan daerah terpencil senantiasa menjalankan tugasnya sebagai pengemban amanah Pemerintah Aceh untuk terus mengawal pembinaan aqidah umat di wilayah perbatasan.

Hal itu disampaikan Prof Dr H Syahrizal Abbas MA saat membuka Kegiatan Pembinaan Kualitas Da’i di Grand Aceh Hotel Syariah, Lueng Bata Banda Aceh, Jumat (10/3).

Sebagai pengemban amanah tentunya tugas da’i di lapangan cukup berat, apalagi berhadapan langsung dengan masyarakat di wilayah perbatasan yang sangat rawan dengan pengaruh budaya asing, justru itu da’i harus cerdik dan pandai beradaptasi dengan lingkungan tempat tugas.

Dalam kesempatan itu juga Prof Syahrizal memberi contoh ketika dirinya dan rombongan melakukan peninjauan dai perbatasan di Desa Rimba Sawang, Kecamatan Tenggulun Aceh Tamiang beberapa waktu lalu. Untuk memastikan apakah aktivitas keagamaan berlangsung dengan baik, atau tidak. Selain itu beliau juga menemukan kondisi kehidupan masyarakat yang sangat memprihatinkan dan ditambah dengan infrasruktur terbatas.

“Kami sama sekali  tidak terpikirkan harus naik jembatan gantung menuju kemari Desa Rimba Sawang, namun karena ini pengabdian tentunya harus kami lalui meskipun jantung jadi deg-degan, ujarnya.

Dihadapan para dai perbatasan itu Kepala DSI Aceh juga mengatakan, bahwa dakwah yang harus disampaikan oleh para dai betul-betul meresap sampai kejiwa mereka, dengan demikian dakwahnya akan lebih luas yang mencakup kehidupan hingga perekonomian masyarakat dan lain-lain menyangkut keumatan.

Kepa UPTD Penyuluhan Agama Islam dan Tenaga Dai Drs Nasruddin MAg yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung selama 6 hari 9-16 Maret di bagi dua angkatan, satu angkatan berjumlah 100 orang dan ditambah dengan Koorlap 6 orang yaitu wilayah Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Subulussalam, Simeulue, Aceh Selatan dan Aceh Tamiang.

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof Dr H Syahrizal Abbas MA, Menandatangani Nota Kesepahaman/Momeratium of Action (MoA) dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Uin Ar-Raniry di Hotel Grand Aceh Syariah Banda Aceh, Jumat (10/3).

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof Dr H Syahrizal Abbas MA, Menandatangani Nota Kesepahaman/Momeratium of Action (MoA) dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Uin Ar-Raniry di Hotel Grand Aceh Syariah Banda Aceh, Jumat (10/3).

Dalam kesempatan itu juga Dinas Syariat Islam Aceh melakukan penandatangan kesepahaman bersama dan kerjasama dengan tiga fakultas dalam lingkungan Uin Ar-Raniry Banda Aceh yaitu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan.

Momeratium of Action (MoA) antara Dinas Syariat Islam Aceh dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi di tandatangani Dekan, Dr Kusmawati Hatta MPd, Bidang Pengembangan Sumber daya manusia dan riset pengembangan dakwah islamiyah di Aceh. MoA dengan Fakultas Psikologi di tandatangani Dekan, Prof Eka Sri Mulyani SAg, PhD Bidang Pengembangan Sumber daya manusia dan pelayan Psikologi. Selanjutnya kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan ditandatangani Dekan, Prof Dr HM Nasir Budiman MA Bidang Pengembangan Sumber daya manusia dan pelayanan publik berbasis Syariat Islam di Aceh.

Menurut Prof Dr H Syahrizal Abbas MA, ketiga fakultas ini ada kaitanya dengan problematika penerapan Syariat Islam di Aceh, karena itu diharapkan konstribusi ketiga fakultas ini untuk membantu Pemerintah Aceh khususnya Dinas Syariat Islam Aceh dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang di hadapi dilapangan.

Syahrizal menambahkan, program DSI Aceh ke depan seharusnya dilakukan riset dan pengkajian akademik yang mendalam, guna untuk menghasilkan yang terbaik, kami tidak ingin program-program hanya copypaste, budaya ini harus kita hapus sehingga kita menjadi insan yang cinta perubahan dan kesejahteraan masyarakat aceh akan tercapai.(mis) Selengkapnya di Serambinews.com

Posted in Berita and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *