Nizami Taufik: Imam Meunasah Tidak Hanya Sebagai Imam Shalat Berjamaah Saja

Kepala Bidang Penyuluhan Agama Islam dan Tenaga Dai Nizami Taufik SSos Saat Membuka Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imeum Meunasah dalam Pelaksanaan Syraiat Islam di Aula Grand Aceh Syariah Hotel, Banda Aceh, Selasa (16/7).

Dinas Syariat Islam Aceh – Imam Meunasah tidak hanya sebagai imam shalat berjamaah, namun juga sebagai seorang murabbi (pengajar) bagi jamaah yang datang ke Meunasah. Untuk itu dalam pandangan kami bahwa imam Meunasah mempunyai peran dan kedudukan sangat penting dalam membimbing masyarakat, terutama membimbing shalat berjamaah, penyampaian pesan-pesan dakwah dan lebih khususnya adalah menyampaikan informasi-informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan syariat Islam di Aceh sehingga masyarakat dapat memahami bahwa pemerintah Aceh terus berupaya dan bekerja keras agar pelaksanaan syariat Islam di Aceh benar-benar kaffah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan Agama Islam dan Tenaga Dai Nizami Taufik SSos di Aula Grand Aceh Syariah Hotel, Banda Aceh, Selasa (16/7). Sebanyak 136 Imam Meunasah yang terbagi dalam 4 angkatan masing-masing 34 orang per angkatan yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota se-Aceh, diberi Pembekalan Peningkatan Kapasitas Imeum Meunasah guna menjadikan Imam Meunasah sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.

Pada kesempatan itu Kepala Bidang Penyuluhan Agama Islam dan Tenaga Dai Nizami Taufik SSos menyampaikan bahwa, Kegiatan Pembekalan Peningkatan Kapasitas Imeum Meunasah Se-Aceh ini merupakan wujud nyata keterlibatan para umara dan ulama yaitu Imam Meunasah dalam penegakan syariat Islam di Aceh.

Ia menambahkan, Imam juga merupakan orang yang bertanggungjawab dalam kontek pemakmuran Meunasah sekaligus membina umat dalam peningkatan ibadah dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Imam  tidak hanya sebagai orang yang di depan saja dalam pelaksanaan shalat fardhu tetapi juga sebagai pemimpin umat dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan.

Selain itu, Nizami Taufik juga mengajak Imam Meunasah untuk terus berupaya memakmurkan Meunasah berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat Tarbiyatun Ummah dan kegiatan sosial keagamaan lainnya.

Pembekalan Peningkatan Kapasitas Imam Meunasah se-Aceh Tahun 2019 bertujuan; 1)  Mewujudkan tokoh masyarakat yang profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugas sehari-hari, 2) Terlatihnya insan kamil yang berkualitas dan profesional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dinul Islam sesuai dengan Qur’an dan Hadits, 3) Terwujudnya sosialisasi qanun syariat Islam, 4) Sebagai forum silaturrahmi dan komunikasi antar Tokoh Masyarakat.

 “Pembekalan Imam Meunasah ini difokuskan membuka cakrawala berfikir, pembinaan para kader, dan menjadikan Imam sebagai teladan serta sebagai sarana silaturahmi dan komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Kita berharap melalui kegiatan ini Imam harus lebih serius dalam menyikapi persoalan-persoalan umat,” jelasnya.

“Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten Kota tentu tidak mungkin dapat melaksanakan tugas ini tanpa dukungan dari seluruh komponen masyarakat. Kami percaya bahwa kita yang hadir disini adalah orang-orang yang memiliki komitmen tinggi dan tekad yang kuat agar pelaksanaan Syariat Islam kaffah di Aceh dapat berjalan dengan baik dan sempurna,” tandasnya.

Taufik berharap kepada semua pihak untuk serius dalam mengikuti kegiatan Pembekalan Peningkatan Kapasitas Imam Meunasah Se-Aceh Tahun 2019 ini agar dapat terselenggara dengan baik sehingga dapat menambah wawasan, pengetahuan juga menjadi amal shaleh disisi Allah Swt.

Posted in Berita and tagged , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *