“Duta Aceh yang mengikuti semua dari delapan cabang lomba dilaporkan sudah berusaha tampil maksimal, meski hasil yang didapat belum sesuai harapan.”
Laporan Nasir Nurdin | Padang
SERMBINEWS.COM, PADANG – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII di Sumatera Barat (Sumbar) yang berlangsung sejak 12 November 2020 berakhir dan ditutup oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin secara virtual, Jumat (20/11/2020) malam.
Pantauan Serambinews.com selama even MTQ Nasional di Padang sejak babak penyisihan, semifinal, dan final, sebanyak 60 duta Aceh yang mengikuti semua dari delapan cabang lomba, telah berusaha tampil maksimal.
Para duta Aceh tersebut—saat tidak giliran tampil—lebih memilih mengurung diri di pemondokan, Hotel Amaris Padang—sambil mengisi waktu untuk latihan.
Tak heran, baik di aula atau dari kamar hotel anggota kafilah, setiap waktu terdengar suara pengajian maupun aktivitas latihan cabang lomba lainnya.
Ini juga terkait kebijakan untuk menghindari keramaian di luar dalam kondisi pandemi Covid-19. Panitia MTQ Nasional XXVIII menerapkan protokol kesehatan sangat ketat kepada setiaf kafilah.
Karena hanya terfokus di kamar hotel, tak heran ketika terjadi gempa beberapa hari lalu, jerit tangis ketakutan peserta terdengar bersahutan dari setiap kamar. Mereka berlarian sambil memegang Alquran—bahkan peserta putri masih dalam balutan mukena.
Kini, MTQ Nasional XXVIII Sumbar sudah berakhir. Hasil dari usaha maksimal itu sudah terlihat, meski harus diakui masih sangat jauh dari harapan memuaskan masyarakat Aceh.
Kafilah Aceh hanya mampu membawa pulang satu gelar juara III dan 10 juara harapan.
Berikut rincian nama-nama duta Aceh dan gelar juara yang mereka peroleh di MTQ Nasional XXVIII Sumbar.
Zunfikriah

Perempuan asal Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara ini merupakan satu-satunya duta Aceh yang lolos ke babak final cabang khat golongan dekorasi putri.
Berdasarkan keputusan dewan hakim, Zunfikriah meraih gelar juara terbaik III golongan dekorasi putri.
Ihsan

Pria asal Pidie ini mengikuti cabang tilawah dewasa putra. Dia meraih juara harapan I golongan dewasa putra.
Haizir Rizki Amiruddin

Masih di cabang tilawah, Aceh juga mendapatkan juara harapan I untuk golongan remaja atas nama Haizir Rizki Amiruddin asal Langsa.
Ermi Daini

Pada cabang khat, kaligrafer Aceh atas Ermi Daini dari Aceh Tengah meraih juara harapan I golongan kontemporer putri.
Syeh Marzawi

Kaligrafer asal Aceh Utara, Syeh Marzawi meraih juara harapan I khat hiasan mushaf putra.
Sahula Ruzni

Sahula Ruzni asal Aceh Timur yang berlomba pada cabang tahfiz 5 juz meraih jura harapan II golongan 5 juz putri.
Siti Nurhalimah

Juga pada cabang tahfiz, Siti Nurhalimah asal Aceh Jaya mendapatkan predikat juara harapan II golongan 10 juz.
Aqmarina Assarah

Untuk cabang tafsir, Aceh juga meraih gelar juara atas nama Aqmarina Assarah, putri asal Aceh Besar sebagai juara harapan II tafsir Bahasa Inggris.
Aisyah Izzatul Muslimah

Duta Aceh asal Kota Lhokseumawe yang mengikuti lomba cabang tafsir atas nama Aisyah Izzatul Muslimah meraih gelar juara harapan II tafsir Bahasa Arab.
Nurul Hayati

Seorang lagi putri Aceh atas nama Nurul Hayati asal Aceh Timur meraih juara harapan II qiraat mujawwad.
Syarhil Quran

Untuk perlombaan secara grup, Aceh meraih juara harapan II syarhil Quran putra.
Komposisi grup syarhil putra yang dilatih oleh Ustaz H Akhyar M.Ag tersebut masing-masing Akbar Miswari asal Aceh Utara, Muhammad Furqan asal Pidie, dan Muhammad Daffa asal Nagan Raya.
Tanggapan Gubernur Aceh
Pada Kamis, 19 November 2020, ketika keluar keputusan dewan hakim bahwa kafilah Aceh hanya meloloskan seorang finalis di MTQ Nasional Sumbar, Kadis Syariat Islam Aceh, EMK Alidar langsung melaporkan capaian itu ke Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT.
“Sebagai ketua kafilah, pada kesempatan pertama saya sudah laporkan kepada Pak Gubernur tentang hasil yang dicapai kafilah kita di MTQ Nasional di Padang,” kata Alidar menjawab Serambinews.com, Kamis (19/11/2020).
Menurut Alidar, Pak Gubernur sudah menerima update laporan yang disampaikannya dan berharap kita semua bisa mengambil hikmahnya.
“Pak Gubernur juga berpesan agar kafilah Aceh tak patah semangat. Ambil hikmahnya. Mari sama-sama kita evaluasi untuk perbaikan ke depan,” kata Alidar mengutip pesan Gubernur Aceh.
Alidar juga mengatakan, Pak Gubernur tetap mensupport kafilah Aceh dan memberikan apresiasi atas kerja keras dan usaha yang telah dilakukan.
“Jangan pernah putus asa atas hasil yang belum sesuai harapan. Tetap jaga kesehatan dan perkuat silaturahim,” katanya. (*)
Sumber : Serambinews