
Kafilah Aceh peserta MTQN XXVII SUMUT dari cabang syarhil putra saat melakukan registrasi ulang di lapangan asrama haji Medan (depan Ka’bah) senin (4/10/18) sore.
Dinas Syariat Islam Aceh – Seluruh peserta dari kafilah Aceh yang mengikuti MTQ tingkat Nasional ke XXVII Medan, Sumatera Utara dinyatakan lolos verifikasi oleh tim verifikator yang berlangsung di Masjid Agung Medan, pada Kamis (4/10/2018) petang.
Meski pada saat registrasi ulang ada peserta dari kafilah Aceh yang mengalami kesulitan dalam fingerprint atau alat sensor sidik jari, namun akhirnya mereka dapat menyelesaikan beberapa tahapan verifikasi tersebut sehingga akhirnya dinyatakan lolos.
Saat registrasi, peserta dari Aceh turut didampingi oleh para pelatih dan official dengan membawa sejumlah dokumen yang dibutuhkan. “Mereka harus menunjukkan bukti identitas diri seperti KTP dan KK guna dicocokkan seperti yang telah diinput sebelumnya kedalam sistem E-MTQ,” tutur T. Mardhatillah SHi MH selaku koordinator pelatih.
Sebelumnya kafilah Aceh tiba di Medan pukul 11 pagi (4/10/2018) disambut oleh panitia dari MTQ Nasional Sumut yang diiringi oleh kelompok musik gambus sehingga menambah semarak suasana bandara Kualanamu Internasional Airport.
Selain fingerprint, dalam musabaqah atau perlombaan kali ini juga menggunakan aplikasi e-maqra. “Dengan penggunaan alat ini bisa saling melihat hasil pilihan soal dan bahan bacaan setiap peserta sehingga lebih transparan dan akurat,“ jelas Drs Ridwan Johan selaku sekretaris rombongan kafilah Aceh sekaligus Ketua harian LPTQ Aceh.
MTQ Nasional ke-27 ini akan memperlombakan 7 cabang dan 18 golongan yang diikuti oleh seluruh kafilah dari 34 provinsi se-Indonesia. Kafilah Aceh ikut mengirimkan utusannya untuk seluruh cabang dan golongan yang berjumlah 56 orang. Rangkaian kegiatan dalam MTQN ini digelar selama 8 hari mulai tanggal 4 hingga 12 Oktober 2018. Sharp Drivers
“ada beberapa kegiatan yang digelar dalam even musabaqah kali ini diantaranya parade 1000 hafidz, seminar budaya Islam, malam ta’aruf, pawai ta’aruf, launching buku, serta kegiatan lainnya,” ungkap Ridwan Johan.
Ia menambahkan, saat ini, panitia sedang mempersiapkan miniatur Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk ditampilkan pada pawai ta’aruf yang akan dilaksanakan esok pada hari Sabtu (6 Oktober 2018) pagi.