ULAMA SE-ACEH IKUTI KAJIAN TINGKAT TINGGI

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh DR EMK ALIDAR SAg MHum Memberikan Sambutan Pada Kajian Tingkat Tinggi di Aula Keurukon Katibul Wali/Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe, Banda Aceh, Senin (7/5).

Banda Aceh – sebanyak 110 peserta terdiri atas unsur utama, pimpinan dayah, guru dayah, akademisi, mahasiswa, ormas islam, dan santri dayah kelas tujuh se-Aceh, mengikuti kajian tingkat tinggi tentang keislaman. Acara ini di Aula Keurukon Katibul Wali/Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh, Banda Aceh, senin (7/5).

Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, DR EMK Alidar SAg MHum mengatakan kajian tingkat tinggi ini terlaksana berkat kerja sama DSI Aceh dengan pengurus Forum Silaturahmi Ulama dan Umara Aceh. Kemarin, kajian ini diawali oleh angkatan I berjumlah 110 orang. Sedangkan total peserta 990 orang yang dibagi sembilan angkatan, sehingga kajian yang setiap angkatan berlangsung sehari penuh itu akan berlangsung hingga Desember 2018.

“Materi kajian tingkat tinggi ini disesuaikan dengan isu-isu strategis yang berkembang dalam masyarakat Aceh, sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Aceh dalam menetapkan berbagai kebijakan, kata EMK Alidar yang baru pada 4 Mei 2018 dilantik jadi kepala DSI Aceh.

Sedangkan narasumber kajian ini, kata EMK Alidar, para ulama kharismatik Aceh, akademisi, guru besar, serta dari nasional, dan luar negeri yang merupakan para ulama Ahlussunnah Wal Jamaah, seperti dari Yaman, Turki, Arab, Brunei Darussalam, Malaysia, dan negara Islam lainnya.

Sementara itu, tiga narasumber kemarin masih berasal dari Aceh, yakni Tgk Ahmad Tadjuddin atau lebih dikenal Abi Lampisang (Amar Makruf Nahi Mungkar dalam menjaga perdamaian), Drs Tgk Muhammad Ismi Lc MA yang lebih dikenal Abu Madinah (Perbandingan Mazhab dalam Bab Ibadah), dan Dr Tgk Abdullah Sani MA (Qanun Syariat Islam dalam Kerajaan Aceh Darussalam Abad 15).

Selanjutnya Gubernur Aceh , drh Irwandi Yusuf dalam sambutannya dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan, Dr M Jafar SH MHum saat membuka acara itu antara lain mengatakan forum ini sekaligus sebagai wahana memperkuat hubungan ulama dan umara di Aceh agar saling mendukung dalam menjalankan pembangunan. Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haytar juga ikut menyampaikan sambutan yang dibacakan Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh/Keurukon Katibul Wali, Drs Syaiba Ibrahim. (sal/rel)

Sumber : Serambinewspaper

Posted in Berita and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *