Gedung Dinas Syariat Islam Kembali Dibangun

200

Banda Aceh – Gedung kantor Dinas Syariat Islam Aceh yang dibangun megah pasca tsunami belum lama ini kembali dirobohkan untuk dibangun baru lagi yang akan menghabiskan dana sebesar Rp 2 Milyar untuk tahap pertama dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2016.
Untuk mengawali pembangunan gedung induk kantor yang baru dinas tersebut, Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, Selasa (28/6) sore melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan.

Peletakan batu pertama itu dilaksanakan sebelum acara berbuka puasa bersama di lingkungan Dinas Syariat Islam. Selain itu, gubernur juga menandatangani prasasti dimulainya pembangunan gedung tersebut.

Dalam sambutannya, gubernur berharap kehadiran Gedung baru itu nantinya dapat memicu semangat Dinas Syariat Islam untuk meningkatkan kinerja dalam upaya penerapan Syariat Islam Kaffah di Bumi Aceh.

Zaini mengatakan, penguatan dan pelaksanaan Syariat Islam akan tetap menjadi prioritas Pemerintah Aceh ke depan.

“Sejak Syariat Islam diberlakukan di Aceh, telah banyak capaian-capaian yang sudah kita raih, seperti peraturan perundang-undangan yang menjadi perangkat hukum terkait penerapan Syariat Islam,” kata Zaini.

Saat ini kata Zaini, tidak kurang dari 15 Qanun tentang syariat Islam sudah disahkan. Disamping itu, beberapa Instruksi dan Peraturan Gubernur terkait dengan penguatan pelaksanaan Syariat Islam juga sudah dikeluarkan.

Pada kesempatan tersebut, Zaini juga berharap agar Dinas Syariat Islam Aceh terus berbenah, dengan terus meningkatkan kapasitas seluruh jajarannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof Syahrizal Abbas menyampaikan bahwa setelah musibah Tsunami melanda Aceh, Gedung Dinas Syariat Islam yang lama mengalami kerusakan, akibatnya gedung tersebut sudah tidak kokoh lagi.

Untuk itu, kata Syahrizal, pembangunan gedung induk yang baru sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas dan kinerja Dinas Syariat Islam.

“Untuk sementara waktu, pegawai dipindahkan ke gedung yang lain sambil menunggu gedung yang baru selesai dibangun,” ujar Syahrizal seraya berharap pembangunan gedung induk tersebut dapat selesai tepat waktu.

Untuk tahap pertama, pemerintah telah menganggarkan dana senilai Rp 2 milyar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2016. Gedung tersebut diharapkan selesai dan dapat digunakan pada tahun 2018.

Dinas Syariat Islam juga menghibahkan sisa bongkaran bangunan yang masih bernilai kepada tiga lembaga pendidikan Islam yaitu, Mahad Darul Tahfidzul Quran, Balai Pendidikan Islam Dayah Liwaul Mukhlisin dan lembaga Dakwah Aceh Serambi Mekkah. (ht anwar ibr riwat)

Posted in Berita.

Admin adalah Editor pada Website Resmi Dinas Syariat Islam Aceh.
Jika ada kritik dan saran, Silakan gunakan informasi kontak kami.!!

Terimakasih atas kunjungan anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *