FIMA Minta Memperketat Aturan Pernikahan di Masjid Raya

Abdul Rani S.Sos.I MA, Sekretaris Umum Forum Imam Masjid Aceh (FIMA)

Dinas Syariat Islam Aceh –  Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid yang sering dibincangkan oleh calon penganten baru untuk merencanakan pernikahannya baik masyarakat Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar maupun masyarakat Kab/Kota lainnya serta menanyakan secara langsung persyaratan akad nikahnya. Prosesi akad nikah di Masjid Raya Baiturrahman mempunyai kesan sendiri bagi kedua mempelai dan keluarganya karena keteduhan, keindahan dan suasana panorama Masjid Raya Baiturrahman serta perkarangan masjid dianggap cocok untuk  prawedding sebelum acara resepsi pesta perkawinan.

Forum Imam Masjid Aceh (FIMA) mendukung Dinas Syariat Islam Aceh (UPTD-MRB) untuk memperketat aturan pernikahan sehingga suasana masjid tetap membawa keberkahan, nyaman dan hikmat saat prosesi pernikahan berlangsung. Sekretaris Umum Forum Imam Masjid Aceh, Abdul Rani, S.Sos.I, MA menjelaskan, adapun aturan-aturan yang harus diikuti oleh jamaah pada prosesi pernikahan di MRB  meliputi:  jamaah pria dan wanita yang masuk ke perkarangan masjid supaya sandal dan sepatunya diletakkan pada tempat yang telah ditentukan.

Menurut Abdul Rani, jamaah pria dan wanita yang masuk ke dalam Masjid Raya Baiturrahman supaya melaksanakan shalat sunah tahyatul masjid dan berniat i’tikaf, dengan masuk dengan tertip, rapi dan duduk di tempat yang telah ditentukan. Sedangkan jamaah wanita yang membawa anak-anak kecil supaya dicek kembali pampers anaknya sehingga tidak mengotori lantai masjid, serta di jaga masing-masing sehingga tidak riyuh disaat prosesi pernikahan dilangsungkan.

Lebih lanjut, para tamu dan undangan akad nikah dianjurkan supaya memakai pakaian yang sopan dan menutupi auratnya, serta handphone disilenkan selama prosesi akad nikah berlangsung. Selain itu, jamaah akad nikah duduknya tidak berdekatan dengan sesama dan mematuhi protokol kesehatan, setelah prosesi akad nikah, salam-salaman serta ucapan selamat dari jamaah akad nikah dapat mengikuti arahan dari MC supaya tertip, rapi dan tidak riyuh mengingat setelah selesai prosesi akad nikah, masih ada prosesi akad nikah berikutnya serta jamaah yang mencicipi snack dipersilakan mengambil dan mencicipinya di ruang aula lantai bawah masjid.

Bagi yang photo pra wedding bersama keluarga supaya mengambil tempat lebih jauh dari tempat prosesi pernikahan karena setelah jeda tujuh menit pernikahan, akan dilanjutkan pernikahan berikutnya. Bagi penganten yang baru saja selesai akad nikah di Masjid Raya Baiturrahman untuk tidak melakukan fhoto syurr (berpelukan) dalam masjid dan di perkarangan masjid untuk menjaga marwah masjid kebanggaan rakyat Aceh, mengingat masjid bukanlah tempat acara pesta perkawinan.

Untuk memudahkan layanan administrasi pendaftaran akad nikah, calon penganten baru dapat menghubungi dan mendaftarkan diri di kantor Sekretariat UPTD-MRB yang berada di sebelah barat Masjid Raya Baiturahman dengan melampirkan identitas lengkap calon pasangan akad nikah beserta nama lengkap wali masing-masing pasangan akad nikah, untuk yang beragama di luar Islam tidak diperbolehkan masuk dalam masjid baik disaat acara pernikahan maupun diluar acara pernikahan kecuali bagi calon muallah yang apabila di syahadat- kan di dalam masjid.

Forum Imam Masjid Aceh mengajak seluruh Imam, Pengurus BKM Masjid Agung Kab dan Kota, Masjid Besar, Masjid Jamik serta Masjid Gampong jumlahnya mencapai 4044 (empat ribu empat puluh empat) masjid di Provinsi Aceh supaya melakukan koordinasi dengan Pemerintahn Aceh dan menerapkan protokuler pernikahan dengan baik di masing-masing masjid supaya lebih tertib dan terorganisir seperti yang telah dilakukan oleh Masjid Raya Baiturrahman. (Marmus/rel).

Posted in Berita and tagged , .

Admin adalah Editor pada Website Resmi Dinas Syariat Islam Aceh.
Jika ada kritik dan saran, Silakan gunakan informasi kontak kami.!!

Terimakasih atas kunjungan anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *